Kepemimpinan pada dasarnya merupakan tindakan yang
dilakukan oleh seorang pimpinan dalam mengarahkan, membimbing, mempengaruhi
atau menguasai orang lain sehingga mau melakukan sesuai yang disampaikannya.
Kepemimpinan ini diperlukan oleh setiap pimpinan organisasi untuk mampu
mengendalikan keseluruhan sumber daya yang ada sehingga mampu diarahkan menuju
pencapaian tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan dipandang penting dalam
organisasi guna menciptakan suatu pengkordinasian yang baik antar sumber daya
organisasi yang ada. Uraian tersebut senada dengan pendapat Hadari Nawawi
(1992: 79-80) mengemukakan pengertian kepemimpinan, yaitu :
Kepemimpinan adalah proses
menggerakkan, membimbing, mempengaruhi, mengawasi pikiran, perasaan atau
tindakan dan tingkah laku orang lain.
Kepemimpinan
adalah tindakan/perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan,
baik orang seorang maupun kelompok bergerak ke arah tujuan tertentu.
Kepemimpinan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing,
mempengaruhi dan atau mengawasi pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah
laku orang lain.
Pengertian
tersebut telah memandang kepemimpinan sebagai proses mengarahkan, membimbing,
mempengaruhi atau mengawasi seseorang. Lebih lanjut dipandang bahwa kepemimpinan
sebenarnya sebagai upaya untuk mempengaruhi atau memaksakan suatu kehendak
seseorang sehingga oleh orang lain atau kelompok mampu direspon dengan baik dan
mau melakukannya. Makanya kepemimpinan ini biasanya dilakukan oleh seseorang
yang memiliki kekuasaan sebagai pimpinan, di mana seorang pimpinan tersebut
memaksa atau mempengaruhi anak buahnya untuk mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.
M.
Ngalim Purwanto (1992: 33) mengemukakan pendapatnya tentang pengertian
kepemimpinan, yaitu :
Kepemimpinan
atau leadership adalah setiap sumbangan terhadap terwujudnya atau terciptanya
tujuan-tujuan kelompok/golongan. Atau dengan kata lain ”Kepemimpinan” adalah
tindakan /perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik
orang seorang maupun kelompok, maju ke arah tujuan-tujuan tertentu.
Pada
dasarnya pendapat di atas memandang bahwa kepemimpinan adalah sebagai tindakan
atau perilaku seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok agar mau melakukan dan mewujudkan tujuan-tujuan yang diharapkan. Jadi dalam
pengertian ini kepemimpinan tersebut hanyalah sebuah tindakan yang memiliki
kemampuan untuk menyebabkan orang lain terpengaruh, sehingga dalam hal ini
tidak ada batasan bahwa orang yang mempengaruhi dan orang yang dipengaruhi
berada dalam satu organisasi atau tidak.
Kepemimpinan
merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai
pimpinan suau unit kerja untuk mempengaruhiperilaku orang lain terutama
bawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui
perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan
organisasi (S.P Siagian, 1985: 24). Dengan kewenangan yang dimilikinya, seorang
pimpinan dapat melakukan pembinaan stafnya untuk menunjukan performance yang positif. Dalam hubungan
dengan kegiatan organisasi, kepemimpinan merupakan proses yang digunakan oleh
seseorang untuk mempengaruhi anggota kelompok ke arah pencapaian tujuan-tujuan
kelompok atau organisasi (Greenberd & Baron, dalam Marwansyah &
Mukaram, 2000: 167).
Hersev & Blanchard
(1977: 4), merumuskan pengertian kepemimpinan sebagai berikut : ”A leadership
is any time on attempts to impact the behavior of an individual or group
regardless of the reason. It may be for one’s own goals or a friend’s goals,
and they may or may not he congruent with organizational goals’.
Pengertian di atas,
menggambarkan bahwa kepemimpinan adalah setiap upaya seseorang yang mencoba
untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau perilaku kelompok. Upaya mempengaruhi perilaku itu bertujuan untuk mencapai tujuan
perorangan, seperti tujuan diri sendiri atau teman. Tujuan perorangan tersebut,
mungkin bersamaan atau mungkin berbeda dengan tujuan organisasi. Hal senada dikemukakan
Welt Stogdill (1948) yang dikutip oleh Aminah (1999:24), bahwa :”Leadership is the process of influencing
group activities toward goal setting and goal achievement”.
Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan kelompok dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan.
Sedangkan Gorge R. Terry (1964) merumuskan bahwa: ”Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang-orang agar suka berusaha mencapai tujuan kelompok”
Dalam dimensi lainnya,
kepemimpinan dapat dipandang sebagai seni (art),
kesanggupan (ability) atau teknik
(technique) untuk membuat sekelompok orang (bawahan) dalam organisasi formal
mentaati segala apa yang dikehendakinya atau membuat mereka antusias dan
bersemangat untuk mengikutinya (Atmosudirdjo, 1979: 42). Dalam pendapat
lainnya, Karjadi (1979: 23), merumuskan pengertian kepemimpinan sebagai
berikut:
Kepemimpinan adalah
memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap kelompok orang-orang tertentu
sehingga mereka bersedia (willing)
untuk berubah pikiran, pandangan, sikap kepercayaan dan sebagainya; di dalam
organisasi formal, maka kepemimpinan itu membuat semua anggota bergiat dan
berdaya upaya memahami dan mencapai tujuan-tujuan yang ditentukan oleh
pemimpin.
Dari pendapat-pendapat di
atas, dapat disimpulkan tiga unsur utama yang ada dalam kepemimpinan, yakni (1)
adanya unsur yang fungsinya mempengaruhi; (2) adanya unsur yang dipengaruhi
untuk mencapai tujuan.
Secara
rinci , stogdill (1948) dalam Aminah (1999: 26-28), mengemukakan sepuluh
dimensi dalam kepemimpinan, yakni :
Kepemimpinan
adalah seni untuk menciptakan kesesuaian paham dalam suatu kelompok. Upayanya
dilakukan melalui pembinaan kerjasama dan pemberian dorongan sehingga orang
lain dapat mengikuti serangkaian tidakan dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan
merupakan upaya persuasi atau himbauan, bukan paksaan.
Kepemimpinan adalah kepribadian
yang tercermin dalam sifat dan watak yang unggul sehingga keunggulan itu
menimbulkan pengaruh terhadap pihak yang dipimpin.
Kepemimpinan adalah tindakan atau
perilaku untuk mengarahkan kegiatan bersama dalam mencapai kepentingan dan
tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan focus dari
proses kegiatan kelompok sehingga kepemimpinan ini dapat melahirkan gagasan
baru, perubahan baru, dan suasana yang kondusif untuk menumbuhkan aktifitas
kelompok.
Kepemimpinan merupakan hubungan kekuasaan, dalam arti bahwa pihak yang
memimpin lebih banyak mempengaruhi orang lain daripada dipengaruhi orang lain.
Kepemimpinan merupakan sarana
untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, pemimpin merupakan kekuatan dinamik yang
dapat mendorong, mengarahkan, dan mengkordinasikan sumber-sumber yang ada untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan
terjadi sebagai interaksi antara seseorang dengan orang lain atau kelompok.
Kepemimpinan terwujud dalam proses sosial dan merupakan akibat dari perilaku
kelompok yang mengakui dan mendukung kepemimpinan tersebut.
Kepemimpinan
adalah peran yang berbeda. Seorang pemimpin mempunyai peran yang berbeda dengan
orang yang dipimpin. Perbedaan ini terjadi karena berbagai kelebihan atau
keunggulan yang diakui oleh orang lain.
Kepemimpinan merupakan jabatan
inisiasi yang berstruktur. Artinya, kepemimpinan bukan jabatan pasif melainkan
sebagai jabatan aktif dan berinisisatif di dalam suatu struktur kegiatan
mencapai tujuan.
Kepemimpinan yang efektif sangat
mendukung kelangsungan hidup dan keberhasilan suatu organisasi, apapun bentuk
kegiatan organisasi tersebut, banyak sekali definisi tentang kepemimpinan yang
disampailan para ahli, akan tetapi tidak ada satu apapun yang sama, tergantung
dari sudut mana para ahli tersebut melihatnya.
Berikut ini pengertian kepemimpinan yang disampikan oleh beberapa ahli
dibidang kepemimpinan.
Pengertian kepemimpinan dikemukakan oleh banyak ahli, antara lain
adalah
Goerge P Terry dalam FX Sudjadi (1991;44) bahwa:
"leadership
is the activity of influencing exercised to strive willingly for group
objectives"
Sedangkan menurut Robert Tenenbaum, Irving R Wischler dan Fred Massarik
sebagaimana dikutip oleh Siagian (1982;33)
"leadership
is interpersonnal influence exercised in a situation and directed, through the
communication process, toward the attainment of a specialized goal or
goals" ( kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu
keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi kearah satu tujuan atau
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan)
Menurut Koontz, Harold
daiCyrill O'Donnell (1980; 48) "leadership is influencing people to
follow in the achievement of a common goal ". Kepemimpinan adalah
mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Dari berbagai
definisi tersebut, Blachard sebagaimana dikutip oleh Wahjosumidjo (1984:98)
mengemukakan bahwa timbul kesepakatan diantara para ahli manajemen, bahwa pada
akhimya kepemimpinan didefinisikan sebagai berikut:
" that
leadership is the process of influ`encing the activities of an individual or a
group in effort toward goal achievment in a given situation"(kepemimpinan
adalah proses dalam mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok
dalam usahanya mencapai tujuan tertentu dalam situasi tertentu)
Dari pandangan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan memiliki arti bahwa pengaruh antar
pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses
kepemimpinan kearah satu tujuan atau tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut, pada hakikatnya kepemimpinan memiliki tugas yang secara garis besar
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pemimpin
memiliki peran tanggung jawab (responsibility)
Mengandung
arti bahwa keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuannya,
mutlak menjadi tanggung jawab pimpinan. Termasuk tanggung jawab adalah
a. Keberhasilan menyelesaikan masalah-masalah khusus
b. Melakukan evaluasi terhadap tugas-tugas
yang dilaksanakan
c. Bekerjasama dengan bawahan dan
sekaligus bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan bawahan,
sepanjang menyangkut kepentingan perusahaan.
2. Pemimpin
harus mampu menciptakan keseimbangan dalam rangka mencapai berbagai tujuan.
Untuk itu diperlukan;
a. Pemimpin selalu
memahami berbagai hasil, problematika dan kebutuhan organisasi
b. Mengingat keterbatasan
sumber daya yang ada, maka pemimpin harus bertindak adil terhadap bawahan,
tugas, problem dan kebutuhan yang ada.
c. Kemampuan menentukan
skala prioritas yang hendak dicapai dalam tujuan Organisasi.
d. Kemampuan melihat tepat
kemampuan bawahan untuk mengerjakan tugas-tugas, dan membagi habis tugas kepada
bawahan dengan deskripsi yang jelas.
3. Pemimpin adalah seorang pemikir yang
konseptual
a. Tidak hanya dapat
bekerja dengan bawahan, namun juga atasan, dan rekan bekerja yang satu aras (level)
b. Pemimpin harus mampu
berfungsi sebagai channel communication dalam organisasi (perusahaan)
c. Mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan
jangka panjang, menengah dan jangka pendek.
5.
Pemimpin adalah seorang politisi.
Sebagai seorang politisi harus mampu bertindak persuasif dan kompromistis
demi pengembangan tujuan organisasi atau perusahaan, dan perlu adanya penyebar
jejaring kerja (networking) yang lebih luas dengan pemimpin lain
6. Pemimpin
adalah penengah.
a. Dalam kehidupan
organisasi (perusahaan) adakalanya terjadi selisih pendapat, baik internal
maupun eksternal yang berakibat pada semangat dan produktivitas kerja pegawai,
serta hilangnya kepercayaan para pegawai, atau organisasi lain serta masyarakat
b. Dalam hal demikian
pemimpin harus mampu menjadi penengah dengan win-win solution
7. Pemimpin
adalah pengambil keputusan
Sebagai pengambil keputusan (decision maker), pemimpin kerap
dihadapkan pada berbagai macam pendapat tentang kebijaksanaan organisasi
8. Pemimpin adalah seorang diplomat
Dalam kapasitas dan
perannya sebagai diplomat, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk
menjadi wakil resmi (Official Liaison) organisasi atau perusahaan pada
berbagai keadaan, dan pendapat tentang organisasi yang dipimpinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar